Minggu, 30 Agustus 2009

Makam Berumur 4300 di Saqqarah Dan Otis Sang Manusia Es Diduga Tewas Tanpa Keturunan

Para arkeolog menemukan dua buah makam berusia 4.300 tahun di Saqqara yang terletak 30 kilo meter selatan Kairo, Mesir. Kedua makam tersebut terbuat dari batu dan diprediksi dibangun untuk pejabat tinggi.

"Hari ini kami mengumumkan temuan besar dan penting di Saqqara, yakni penemuan tua batu baru berusia 4.300 tahu lalu," ujar Kepala Dewan Agung Peninggalan Purbakala Mesir, Zahi Hawass kepada para wartawan, Senin (22/12). Menurut Hawass, penemuan kedua makam ini adalah awal dari temuan pemakamam yang besar dan luas.

Sebelumnya, proses penggalian hanya fokus dekat lokasi dua piramida, yakni Piramida Raja Djoser dan Piramida Unas, raja terakhir dari dinasti kelima. Sementara itu, lokasi ditemukannya dua makam tersebut hampir belum tersentuh. "Ini artinya pemakaman kerajaan lebih besar daripada yang kami bayangkan," kata arkeolog Saleh Suleiman, yang bertugas menggali kedua makam tersebut.

Hawas menambahkan, penggalian akan terus berlanjut, dan temuan-temuan berikutnya akan mengarah kepada penemuan pemakaman dinasti kelima dan keenam Kerajaan Tua yang pernah memerintah sekitar 4.000 tahun lalu.

Di atas salah satu pintu makam selebar 90 sentimeter x 2,5 meter tertulis tentang seorang pria, Yaamat, sedangkan di makam kedua, yang dua kali lebih lebar dari makam pertama, terdapat ukiran dan gambar seorang wanita yang sedang duduk.

Aidan Dodson, peneliti di Departemen Arkeologi dan Antropologi Universitas Bristol, Inggris, mengatakan, temuan kedua makam tersebut tidak terlalu berarti. Namun, kemungkinan ditemukannya pemakaman yang lebih besarlah yang berarti. "Temuan ini menunjukkan bahwa lahan kosong di peta Saqqara tidak sepenuhnya kosong. Hanya para arkeolog yang belum menggalinya," ujar Dodson.

Penggalian di Saqqara telah berlangsung selama 150 tahun dan menghasilkan penemuan piramida, makam, dan pemakaman dari era Kerajaan Tua, termasuk situs-situs purbakala di era Roma. Selama penggalian, temuan-temuan baru secara rutin ditemukan. November lalu, Hawass mengumumkan penemuan piramida baru yang ke-118 di Mesir, dan ke-12 di Saqqara.

Hawass mengatakan, baru sekitar 30 persen monumen-monumen di Mesir yang ditemukan, sementara sisanya masih tertimbun pasir.
~Otzi
adalah nama yang diberikan pada mumi manusia prasejarah yang membeku di bawah timbunan es selama ribuan tahun. Penelitian terakhir terhadap tubuh Otzi mencuatkan dugaan bahwa Otzi mungkin mati tanpa meninggalkan keturunan.

Kelompok penelitian gabungan asal Italia dan Inggris yang melakukan pemeriksaan kode DNA terhadap tubuh Otzi menemukan garis genetika yang sangat langka. Bahkan, garis genetika tersebut mungkin telah terputus dan tidak ditemukan lagi pada manusia yang hidup saat ini.

Martin Richards dari Universitas Leeds Inggris menyatakan,"Hasil penelitian kami menunjukkan garis keturunan Otzi mungkin sudah punah.". Hasil penelitian ini dilaporkan dalam Journal Current Biology edisi terbaru.

Hasil analisa Martin Richards dan koleganya menemukan garis keturunan yang belum pernah ditemukan pada poulasi penduduk Eropa modern. Kesimpulan tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang mengklaim bahwa Otzi memiliki garis keturunan dengan sejumlah penduduk di Eropa.

Mumi Otzi ditemukan pada tahun 1991 di bawah lapisan es Pegunungan Alpen. Mumi Otzi yang dipekirakan berusia 5300 tahun ini terpelihara dengan baik dalam kondisi beku .

Sebuah mata panah ditemukan di lengan kanan Otzi. Temuan ini memunculkan dugaan bahwa, Otzi adalah seorang pemburu bukan semata-mata pendaki gunung yang mati kedinginan.